Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Alasan bersukacita adalah kita hidup dalam kebenaran.
Sukacita kita itu di dalam Tuhan bukan yang lain.
Sekelompok orang bersukacita untuk pencapaian yang semu. Sebagian lagi hidup dalam dukacita yang panjang karna tidak bisa meraih semu.
Segala sukacita kita harus bertumpu pada Allah. Dan pikiran-pikiran kita tentang Allah haruslah pikiran-pikiran yang menyenangkan. Bergembiralah karena TUHAN (Mzm. 37:4). Apabila bertambah banyak pikiran dalam batin kita (pikiran-pikiran yang mendukakan dan menyiksa), penghiburan-Nya menyenangkan jiwa kita (Mzm. 94:19), dan renungan kita pun manis kedengaran kepada-Nya (Mzm. 104:34).
Perhatikanlah, sudah menjadi kewajiban dan hak istimewa kita untuk bersukacita di dalam Allah, dan bersukacita di dalam Dia senantiasa, pada segala waktu, dalam segala keadaan, bahkan pada saat kita menderita untuk Dia, atau menjadi susah oleh karena Dia.
Kita tidak boleh berpikiran buruk tentang Dia atau jalan-jalan-Nya ketika kita mengalami kesulitan-kesulitan dalam melayani Dia.
Pada Allah ada kecukupan yang dapat membuat kita bersukacita dalam keadaan-keadaan yang terburuk sekalipun di bumi ini.
Bersukacitalah! Sukacita dalam Allah adalah kewajiban yang besar dampaknya dalam kehidupan kristiani. Dan orang-orang Kristen perlu diingatkan berulang kali akan hal bersukacita itu. Jika orang baik tidak selamanya bisa bergembira, itu salah mereka sendiri.
Hidup ini adalah anugerah Ilahi tidak ada alasan untuk susah
Pagi Yang Indah
Sabtu, 1 April 2023
GEREJA TANPA DINDING