MANISNYA KESABARAN

Yakobus 5:7-8

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! 

Pernahkah Anda memetik buah sebelum waktunya?

Mungkin Anda terpikat oleh warnanya yang cerah dan aroma manis yang sudah tercium. Namun pada gigitan pertama, Anda menyadari bahwa itu tidak sematang seperti yang anda harapkan. Sekilas semuanya tampak baik-baik saja, tetapi ada satu unsur yang hilang.

Untuk itu bersabarlah tunggi buahnya matang. 

Waktu.

Bahkan tindakan sederhana memetik buah dapat mengajari kita tentang waktu dan kesabaran:

Demikianlah makna istilah makrothymēsate yang digunakan di sini. Setelah melaksanakan tugas, kita membutuhkan kesabaran untuk bisa bertahan menantikan pahala kita. 

Kesabaran orang Kristen seperti ini bukanlah sekadar sikap bertahan karena terpaksa, seperti kesabaran moral yang diajarkan oleh beberapa filsuf, melainkan dengan rendah hati bersedia tunduk di dalam hikmat serta kehendak Allah, dengan mata tertuju pada imbalan mulia yang kelak akan diberikan: bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan.

Kesabaran selalu membuahkan hasil berupa ketekunan dan kekuatan, untuk hari ini dan  besok. 

Lebih baik bersabar sebagai orang miskin tetapi hidup benar daripada mengambil jalan pintas untuk hidup makmur dalam kefasikan.

Sabar itu bukan bakat tetapi pencapaian iman seseorang. 

Pagi yang indah 

Minggu 28 Pebruari 2024

GEREJA TANPA DINDING